Kepolisian Republik Indonesia masih berupaya keras untuk melacak keberadaan orang tua dari seorang anak berusia 7 tahun yang ditemukan dalam kondisi mengkhawatirkan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penemuan bocah tersebut memicu keprihatinan publik dan menjadi fokus utama penyelidikan.
Di tengah upaya pencarian orang tua yang hingga kini belum membuahkan hasil, muncul pertanyaan mengenai kemungkinan dilakukannya tes DNA terhadap korban. Menanggapi hal ini, Direktur Perlindungan Perempuan dan Anak serta Pelayanan Pusat Olah Tempat Kejadian Perkara (PPA-PPO) Polri, Brigjen Nurul Azizah, belum memberikan kepastian terkait rencana tes DNA tersebut. Brigjen Nurul menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah pada pemulihan kesehatan anak. “Kita ikuti proses yang sedang berjalan dulu ya, fokus utama pada pemulihan kesehatan anak,” ujar Nurul kepada wartawan pada Senin (16/6). Ia menambahkan, “Jika ada update pasti kami infokan.”
Sebelumnya, anak terlantar tersebut ditemukan tergeletak lemas dengan kondisi tubuh sangat kurus di lantai Pasar Kebayoran Lama. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) segera mengevakuasi korban dan membawanya ke Puskesmas Cipulir 2, Jakarta Selatan, untuk mendapatkan penanganan medis darurat.
Dugaan awal mengindikasikan bahwa korban mungkin telah mengalami penganiayaan oleh ayahnya di Surabaya, kemudian dibawa dan ditinggalkan begitu saja di Jakarta. Kasus yang memprihatinkan ini kini sedang diselidiki secara intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengungkap fakta sebenarnya dan memastikan keadilan bagi korban.