Kiper diaspora Timnas Wanita Indonesia, Iris de Rouw, telah resmi membuka lembaran baru dalam karier sepak bolanya. Pemain berusia 20 tahun ini memutuskan untuk meninggalkan klub Belanda, Sparta Rotterdam Vrouwen, pada 10 Juni lalu. Langkah selanjutnya membawa De Rouw menyeberang benua, melanjutkan perjalanan profesionalnya di Amerika Serikat bersama tim kampus St. John’s University.
Keputusan besar ini diambil De Rouw dengan visi yang jelas: mengembangkan diri dan menapaki level yang lebih tinggi dalam dunia sepak bola. Ia menyambut babak baru ini dengan antusiasme yang membara, melihatnya sebagai kesempatan emas untuk bertumbuh, baik di dalam maupun di luar lapangan.
“Jadi, saya akan pindah ke Amerika Serikat pada bulan Agustus. Saya sangat bersemangat dan tidak sabar untuk berada di sana. Saya ingin naik ke level berikutnya, meningkatkan kemampuan diri di dalam dan luar lapangan,” ujar De Rouw kepada awak media sebelum sesi latihan terbuka Timnas Wanita Indonesia di lapangan latihan Jakarta International Stadium (JIS), pada Jumat (20/6).
St. John’s University, yang berlokasi di Queens, New York City, bukan hanya institusi pendidikan ternama, tetapi juga rumah bagi tim olahraga Red Storm yang berkompetisi di divisi tertinggi liga antar kampus, NCAA. Tim Red Storm sendiri berlaga di kancah Big East Conference yang prestisius, menjanjikan lingkungan kompetitif yang ideal bagi pengembangan Iris.
Namun, sebelum memulai debutnya yang dinanti di Negeri Paman Sam, Iris de Rouw berkomitmen penuh untuk membela panji Garuda Pertiwi. Ia akan lebih dulu fokus mempersiapkan diri untuk ajang Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 yang akan digelar di Indomilk Arena, Tangerang, mulai 29 Juni hingga 5 Juli mendatang. Kesempatan ini disambutnya dengan rasa bangga dan syukur yang mendalam.
“Saya sangat bangga dengan diri saya sendiri dan sangat bangga berada di sini. Dan saya sangat bersyukur,” ucapnya penuh haru. Iris juga menilai perkembangan tim sejauh ini cukup positif, melihat adanya kemajuan signifikan dari hari ke hari. “Saya pikir setiap hari kami semakin dekat (dengan yang diinginkan pelatih). Saya pikir kami siap untuk semua tantangan yang akan datang. Kami terus berkembang ya, jadi kami siap,” lanjutnya, menunjukkan optimisme terhadap persiapan tim.
Jago One on One, Tipe Kiper Komunikatif
Membahas perannya di bawah mistar gawang, Iris de Rouw menekankan esensi komunikasi sebagai seorang penjaga gawang. Kemampuan ini menjadi kunci baginya untuk bisa membantu tim dari posisinya di belakang. “Karena saya dapat melihat seluruh lapangan. Saya ingin berada di sana untuk tim, untuk pelatih, untuk semua orang,” ucap De Rouw, menggambarkan visi holistiknya terhadap permainan.
Selain kecakapannya dalam berkomunikasi, De Rouw juga menunjukkan kepercayaan diri tinggi dalam situasi genting. Ia sangat yakin dengan kemampuannya dalam duel satu lawan satu. “Saya pikir saya jago dalam permainan satu lawan satu. Dan saya pikir saya bisa menunjukkan semua yang saya punya dan semua orang akan menyukainya,” pungkasnya, menegaskan kesiapannya untuk memberikan yang terbaik.