News – Duka mendalam menyelimuti keluarga serta sang kekasih, Deandra Nadira, atas kepergian mendadak musisi multitalenta Gusti Irwan Wibowo, atau akrab disapa Gustiwiw. Ia mengembuskan napas terakhir di usia yang masih sangat muda, 25 tahun, pada Minggu (15/6/2025).
Unggahan terbaru Deandra Nadira di akun Instastory-nya menjadi cerminan betapa terpukulnya ia kehilangan sang kekasih.
Baca juga: Tangis Pilu Deandra Nadira Kekasih Gustiwiw di Rumah Duka, Menanti Jenazah sang Musisi dari Lembang
Melalui Instastory dengan latar hitam, Deandra, yang akrab dipanggil Dea, menggambarkan suasana duka yang ramai dipenuhi pelayat. “Mas, tadi rame sekali!,” tulisnya pilu, dikutip pada Senin, (16/6/2025). Tak hanya itu, Dea juga mengutarakan rasa sayangnya yang tak terbatas kepada almarhum dan berharap suatu hari nanti dapat kembali bersua. “Aku sayang sama kamu mas, nanti kita ketemu lagi ya ceng.. @gustiwiw,” lanjut Dea, membanjiri hati dengan perasaan duka yang mendalam.
Kini, ungkapan sayang itu hanya bisa disampaikan melalui doa, tak lagi secara langsung kepada sang kekasih. Kepergian Gustiwiw yang begitu tiba-tiba ini benar-benar membuat orang-orang terdekatnya, termasuk Deandra, merasakan duka yang tak terperi.
Baca juga: Candaan Terakhir Gustiwiw Sebelum Meninggal Dunia Dikuak Sahabat, Dua Hari Lalu Posting Ini
Sebelumnya, Dea juga turut hadir di rumah duka yang berlokasi di Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat. Dalam balutan pakaian hitam dan celana jins, Dea terlihat tak kuasa menahan tangis. Ia terisak dalam pelukan salah satu temannya yang berusaha menenangkan. Beberapa kali, Dea juga sigap berkoordinasi dengan pengurus RT setempat untuk kelancaran proses pemakaman jenazah Gustiwiw. Tak hanya itu, ia juga setia mengantar jenazah sang kekasih yang dimakamkan di TPU Jatisari, Bekasi.
Pihak manajemen Gustiwiw mengungkapkan penyebab meninggalnya musisi sekaligus penyiar tersebut karena terjatuh di kamar mandi. “Jatuh di kamar mandi,” terang Manajer Gustiwiw, Pinkan, saat dihubungi awak media, Minggu (15/6/2025), dilansir dari Grid.id. Gustiwiw sendiri berpulang saat berada di luar kota, tepatnya di Bandung, Jawa Barat, ketika insiden jatuh di kamar mandi itu terjadi.
Kronologi Meninggal
Gustiwiw meninggal dunia setelah terjatuh di kamar mandi penginapan di Jalan Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, pada Minggu (15/6/2025). Sebelum tragedi itu, Gustiwiw menginap bersama temannya yang berinisial TTU di Lembang, Bandung Barat. Ia mulai menginap pada Sabtu (14/6/2025).
Pada Minggu dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, Gustiwiw masuk ke kamar mandi penginapan. Namun, hingga satu jam kemudian, pukul 03.00 WIB, Gustiwiw tak kunjung keluar, menimbulkan kecurigaan pada teman inisial TTU. “Teman dekat korban memanggil korban pada pukul 03.00 WIB, namun tak ada respons,” ungkap Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat, saat dikonfirmasi pada Minggu (15/6/2025), dilansir dari Tribunjabar.id.
Baca juga: PROFIL Deandra Nadira Pacar Musisi Gustiwiw Menangis Pilu Tunggu Jenazah Kekasih, Ini Profesinya
TTU kemudian melaporkan kecurigaannya kepada petugas keamanan penginapan. Setelah itu, petugas penginapan terpaksa membuka paksa pintu kamar mandi di kamar Gustiwiw. Saat pintu berhasil dibuka, Gustiwiw ditemukan dalam keadaan telungkup di dalam kamar mandi. “Di dalam ditemukan dalam keadaan telungkup,” jelas Gofur.
Sempat Dibawa ke Fasilitas Kesehatan
Segera setelah ditemukan, Gustiwiw dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Namun, setelah diperiksa, dokter jaga menyatakan bahwa Gustiwiw telah meninggal dunia. “Dinyatakan oleh dokter jaga bahwa korban telah meninggal dunia,” tuturnya. Dari hasil pemeriksaan, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Gustiwiw. “Polisi sudah cek TKP dan berkoordinasi dengan keluarga, dan pihak keluarga menerima ini sebagai musibah,” tambahnya.
Jenazah Gustiwiw kemudian dibawa ke rumah duka di Bekasi, Jawa Barat. Ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatisari, Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (15/6/2025) sore, setelah disalatkan di Masjid Baitul Haq. Kepergiannya yang begitu tiba-tiba, tanpa isyarat sakit yang diketahui publik, menyisakan tanya dan rasa tak percaya di hati para penggemar serta kerabat.
Kabar duka kepergian Gustiwiw diumumkan langsung oleh Radio Jak10fm melalui unggahan di Instagram mereka. “Rest in love @gustiwiw (penyiar Gen FM & musisi). Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, Gusti Irwan Wibowo meninggal dunia,” tulis akun Jak10fm dengan nada penuh kesedihan. Ironisnya, hanya 12 jam sebelum kabar duka itu muncul, Gustiwiw masih sempat me-repost beberapa story di akun Instagram pribadinya, @gustiwiw. Ia bahkan sempat mengunggah bocoran orkestra sebuah lagu yang akan menjadi bagian dari album berikutnya.
Sejumlah sahabat dan rekan sesama seniman, termasuk Rigen, turut mengucapkan rasa duka yang mendalam. “Mohon doanya buat gusti ya. Kita sayang gusti,” tulis Rigen. Senada dengan Rigen, Ananta Rispo juga menyampaikan belasungkawa seraya mendoakan Gustiwiw. “Innalilahi wainnalilahi rojiun..saya bersaksi demi Allah @gustiwiw orang baik. Baik banget inimah semoga tenang dan di tempatkan di tempat terbaik, allah ampuni dosanya. Allah terima amal ibadahnya amin,” tulis Rispo. Komika kenamaan Raditya Dika bahkan membuat postingan khusus untuk Gustiwiw, menandakan kedukaannya. “Selamat jalan @gustiwiw. Salah satu orang terlucu dan paling kreatif yang saya tahu. Beruntung sempat punya kesempatan untuk kenal. You will be missed,” tulis Raditya Dika.
Seperti diketahui sebelumnya, Gustiwiw merupakan sosok multitalenta yang dikenal sebagai penyiar radio dan musisi. Ia juga sempat memproduseri musik untuk penyanyi ternama seperti Nadin Amizah.
Profil
Gusti Irwan Wibowo, yang lebih dikenal dengan nama panggung Gustiwiw, adalah seorang musisi, penata musik, pencipta lagu, penyanyi, dan penghibur kelahiran Bekasi, 28 November 1999. Ia merupakan putra dari Timur Priyono, seorang musisi dan penulis lagu ternama yang meninggal dunia pada 29 Maret 2024, dikenal lewat karyanya seperti “Yang Penting Hepi” dan “Sedap Betul”.
Meski lahir dari keluarga seniman, perjalanan Gustiwiw di dunia musik ditempuh dari dasar melalui jalur pendidikan formal. Ia menimba ilmu di SMK Musik Percik Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya di Program Studi Pendidikan Seni Musik, Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dengan pendekatan musik “EnDiKup” (enak di kuping), Gustiwiw berhasil memadukan nuansa musik tradisional, lirik jenaka, dan produksi modern yang mudah diterima oleh kalangan muda.
Berkat talenta dan dedikasinya, Gustiwiw telah melahirkan sejumlah karya dan memproduseri beberapa musisi terkemuka, di antaranya Jebung (“20”), Alsa Aqilah (“NA NA NA” & “I Wanna”), Gia Sabila (“Halu Merindu”), Ardhito Pramono (Album Wijaya Kusuma, “Arah” – OST. Story of Dinda, “Rasa-Rasanya” – OST. Keluarga Cemara 2), Nadin Amizah, dan masih banyak lagi. Teranyar, ia bahkan terlibat sebagai bintang film dan pengisi sountrack untuk film “GJLS: Ibuku, Ibu-ibu”.
Gustiwiw bukanlah sekadar “musisi kocak” sebagaimana label yang kerap disematkan publik. Ia adalah perwujudan langka dari lintas medium—seorang produser musik yang handal, komposer berbakat, penyiar radio yang karismatik, host podcast yang menghibur, sekaligus seorang penghibur publik yang selalu menghadirkan tawa dengan refleksi mendalam.
“Gusti adalah seniman, penghibur, psikolog, dan orang paling tulus,” tulis musisi Ardhito Pramono dalam unggahan perpisahannya di Instagram, menggambarkan sosok Gustiwiw yang sesungguhnya. Ardhito sendiri sempat bekerja sama dengan Gustiwiw dalam lagu “Wijayakusuma”—sebuah karya musikal penuh nuansa kontemplatif, yang menyingkap sisi artistik mendalam dari Gustiwiw sebagai produser.
Baik di balik meja siaran Gen FM maupun sebagai host di kanal Mapple Media, Gustiwiw dikenal menyusun konten dengan sensitivitas tinggi—mulai dari pemilihan musik, skenario obrolan, hingga pemilihan bintang tamu. Ia memahami betul bahwa gelombang radio maupun algoritma YouTube bisa menjadi ruang berkarya yang bermakna, asalkan digunakan dengan hati dan integritas.
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com