Home / Finance / Dividen Rp150 T Danantara: Bocoran Investasi Masa Depan!

Dividen Rp150 T Danantara: Bocoran Investasi Masa Depan!

Jakarta, IDN Times – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memproyeksikan akan menerima dividen masif dari badan usaha milik negara (BUMN) yang diperkirakan mencapai Rp120-150 triliun pada tahun 2025. Proyeksi angka fantastis ini diungkapkan langsung oleh Chief Executive Officer BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, dalam acara Meet The Leaders – Universitas Paramadina pada Sabtu (14/6/2025). Rosan menyebutkan bahwa angka tersebut setara dengan sekitar 7 miliar dolar Amerika Serikat.

Dana dividen yang signifikan ini tidak akan dialokasikan secara sembarangan. Rosan Perkasa Roeslani menegaskan bahwa prioritas utama BPI Danantara adalah menyalurkannya ke berbagai sektor industri yang memenuhi kriteria ketat, khususnya yang berpotensi besar untuk menciptakan lapangan kerja baru dan berkualitas. “Tentunya ke industri-industri yang kriterianya juga create more jobs, quality jobs karena itu PR kita yang paling utama,” ujarnya, menyoroti komitmen pemerintah dalam mengatasi isu ketenagakerjaan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Lebih lanjut, Rosan menjelaskan peran fundamental Danantara sebagai lengan investasi pemerintah yang kini beroperasi dengan model pendanaan mandiri. Ini menandai pergeseran penting, di mana dana yang digunakan untuk investasi tidak lagi bergantung pada penyertaan modal negara (PMN) atau anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). “Jadi bukan dari PMN lagi, atau dari penyertaan pemerintah, atau dari APBN. Tetapi dari dividen yang selama ini dividen itu didistribusikan untuk negara, untuk pemerintah,” paparnya. Dengan demikian, dividen BUMN yang sebelumnya langsung disetorkan ke kas negara, kini akan dimanfaatkan sebagai sumber investasi strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan mekanisme pendanaan yang mandiri dan terencana, BPI Danantara menetapkan target imbal hasil yang ambisius namun realistis. Rosan menyebutkan bahwa dividen yang telah diterima akan dikelola dan diinvestasikan ke berbagai sektor industri dan proyek yang mampu menghasilkan imbal hasil investasi minimal sekitar 10 persen. “Return-nya berapa? Ya kita punya return-nya di atas cost of our capital lah. Kalau Indonesia ini kurang lebih kita, you would like to have return at least like 10 persen,” tambahnya. Namun, dia menekankan bahwa tingkat pengembalian ini bukan satu-satunya kriteria, melainkan juga mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas, seperti penciptaan lapangan kerja berkualitas, yang menjadi fokus utama Danantara dalam setiap alokasi investasinya.