Feng shui, sebuah seni penataan ruang kuno dari Tiongkok, dirancang untuk mengalirkan energi positif dan menciptakan harmoni di dalam rumah. Kendati prinsipnya tampak lugas, tak sedikit yang masih keliru dalam penerapannya, seringkali karena kurangnya pemahaman mendalam tentang dasar-dasarnya.
Seorang pakar feng shui terkemuka, Anjie Cho, melalui lansiran dari Better Homes and Gardens pada Rabu (18/6/2025), membeberkan sejumlah kesalahan umum feng shui yang tak disadari justru dapat mengundang energi negatif. Mengidentifikasi dan memperbaiki kekeliruan ini menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi dekorasi rumah Anda.
Memajang Bunga Kering
Dalam filosofi feng shui, bunga segar merupakan simbol kehidupan, pertumbuhan, dan aliran energi positif yang dinamis. Sebaliknya, bunga kering atau imitasi dianggap tidak memiliki vitalitas, bahkan cenderung mengundang stagnasi energi karena esensinya yang telah “mati” atau tidak pernah hidup sama sekali. Menjadikannya elemen dekorasi rumah utama dalam jangka panjang dapat menghambat sirkulasi energi vital di dalam ruangan.
Kendati ada pengecualian untuk benda bernilai sentimental tinggi, seperti buket pernikahan yang diawetkan, penggunaannya tetap tidak dianjurkan untuk mendukung aliran energi feng shui yang optimal. Prioritaskan keindahan dan kesegaran bunga hidup untuk menciptakan atmosfer yang lebih berenergi.
Menempatkan Meja Kerja Menghadap Jendela
Meskipun posisi meja kerja menghadap jendela menawarkan pemandangan yang menarik, perspektif feng shui justru menganggapnya kurang ideal. Penempatan semacam ini diyakini dapat menyebabkan aliran energi fokus dan produktivitas “keluar” dari ruangan, mengganggu konsentrasi kerja Anda. Untuk mengoptimalkan energi profesional, lebih disarankan untuk menempatkan meja kerja di samping jendela, bukan menghadap langsung ke arahnya. Posisi lateral ini akan membantu menjaga stabilitas energi dan meningkatkan konsentrasi selama jam kerja.
Menyimpan Barang di Bawah Tempat Tidur
Area di bawah tempat tidur semestinya menjadi ruang hampa untuk memastikan aliran energi yang bebas dan menciptakan suasana ketenangan optimal. Menyimpan berbagai barang di sana dapat menghambat sirkulasi energi saat Anda beristirahat, terutama jika benda-benda tersebut membawa “beban” emosional, seperti kenangan lama atau objek yang terkait dengan trauma. Jika terpaksa menyimpan sesuatu, pilihlah barang-barang yang netral dan bersifat ringan secara energi, seperti selimut, seprai cadangan, atau bantal ekstra, guna meminimalkan gangguan pada kualitas tidur dan energi positif Anda.
Mengandalkan Warna Feng Shui Hanya Lewat Cat Dinding
Warna memegang peranan krusial dalam feng shui untuk menarik energi tertentu. Namun, seringkali muncul kesalahpahaman bahwa untuk mengaplikasikannya, seluruh ruangan harus dicat dengan warna spesifik. Sebagai contoh, meskipun ungu kerap diasosiasikan dengan kemakmuran, Anda tidak perlu mengubah seluruh ruang tamu menjadi ungu. Pendekatan yang lebih fleksibel dan efektif adalah dengan menyisipkan warna tersebut melalui elemen dekorasi rumah yang lebih kecil dan mudah diganti, seperti bantal sofa, vas bunga, kristal, atau bahkan aksesoris pribadi. Cara ini memungkinkan Anda untuk menarik energi yang diinginkan tanpa mengorbankan estetika dan kenyamanan rumah secara keseluruhan.
Menggabungkan Banyak Gaya Feng Shui
Dunia feng shui sangat luas, dengan berbagai aliran dan pendekatan yang unik. Mencoba menggabungkan saran dari beragam sumber tanpa panduan yang konsisten justru dapat menimbulkan kebingungan dan kontraproduktif. Daripada mencoba menerapkan setiap tip secara bersamaan, lebih baik memilih satu sumber atau praktisi yang Anda percayai, kemudian mengikuti pendekatannya dengan penuh kesadaran dan konsistensi. Pendekatan yang fokus ini akan membantu Anda membangun koneksi yang lebih mendalam dengan ruang Anda dan memanifestasikan energi positif secara lebih efektif.
Terlalu Cemas dengan “Feng Shui Buruk”
Salah satu kesalahan fatal adalah terlalu mengkhawatirkan dan merasa rumah dipenuhi energi negatif hanya karena dianggap tidak sempurna secara feng shui. Padahal, filosofi kuno ini berakar pada prinsip keseimbangan yin dan yang, di mana baik dan buruk merupakan dua sisi tak terpisahkan yang saling melengkapi. Bahkan, sebuah ruangan yang secara konvensional dianggap memiliki “feng shui buruk” pun berpotensi menjadi ruang penyembuhan atau pertumbuhan pribadi jika dihadapi dengan niat positif dan penerimaan. Intinya, jangan terlalu kaku dalam mengikuti setiap aturan; dengarkan intuisi Anda dan pandang feng shui sebagai alat untuk memahami diri dan lingkungan Anda lebih dalam, bukan sekadar seperangkat ketentuan yang rigid.