JAKARTA, KOMPAS.com – Meskipun sejumlah model andalan Honda telah menerima sentuhan penyegaran terbaru, perhatian kini tertuju pada salah satu tulang punggung penjualan mereka, Honda Brio, yang hingga kini masih mempertahankan tampilan lamanya.
Padahal, kali terakhir Honda Brio mengalami pembaruan signifikan adalah empat tahun silam. Namun demikian, fakta menariknya adalah kontribusi Brio terhadap total penjualan PT Honda Prospect Motor (HPM) tetap menjadi yang terbesar, mengungguli model-model Honda lainnya.
Menanggapi hal ini, Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan studi mendalam untuk memahami jenis penyegaran Brio yang paling dibutuhkan oleh konsumen saat ini. Menurut Billy, “Penyegaran memang diperlukan, tapi kami pelajari ya, seperti apa sih penyegaran yang diperlukan untuk konsumen Brio sekarang.” Ia menambahkan bahwa pembaruan tersebut tidak harus menyeluruh, “Penyegaran tidak harus full. Ya, tergantung kebutuhan, keinginan konsumen. Kita pelajari terus masih perlu apa,” yang menekankan fokus Honda pada keinginan spesifik pasar.
Kiprah Honda Brio di pasar otomotif Indonesia memang tak bisa diremehkan. Data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun 2024 mencatat, total penjualan Brio mencapai angka impresif 51.133 unit. Dari jumlah tersebut, mayoritas disumbangkan oleh varian Brio Satya dengan 45.438 unit, sementara Brio RS menyumbang 5.695 unit sisanya.
Saat ini, Honda Brio tersedia di pasaran dengan rentang harga mulai dari Rp 170,4 juta hingga Rp 258,2 juta (OTR Jakarta), menawarkan pilihan bagi beragam segmen konsumen.
