Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Andy Rachmianto, mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia akan melanjutkan proses evakuasi tahap kedua bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran. Keputusan ini diambil seiring dengan meningkatnya permintaan evakuasi dari para WNI.
Saat ini, Kemlu sedang melakukan pendataan terhadap jumlah WNI yang berminat untuk mengikuti evakuasi lanjutan. “Jadi, pemerintah sudah memutuskan kita akan melakukan evakuasi tahap kedua. Jumlahnya masih terus kita pantau karena setiap hari bertambah terus,” ungkap Andy saat ditemui di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (24/6). Peningkatan ini menunjukkan kekhawatiran WNI di Iran terhadap situasi yang berkembang.
Gelombang permintaan evakuasi tambahan ini, menurut Andy, berasal dari WNI yang masih berada di Iran. Permohonan tersebut disampaikan baik secara langsung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Teheran maupun melalui keluarga dan rekan yang telah dievakuasi sebelumnya. Informasi ini memperkuat urgensi dilakukannya evakuasi lanjutan.
“Tadi dari saudara-saudara kita yang sudah tiba, kita dapat informasi juga karena mereka saling kontak. Ada beberapa teman mereka, saudara-saudara mereka yang juga masih ada di sana yang sudah minta ingin dievakuasi. Kita masih data,” jelasnya, menggarisbawahi pentingnya koordinasi dan komunikasi dalam proses evakuasi ini.
Lebih lanjut, Andy menjelaskan bahwa dari sekitar 380 WNI yang tercatat di KBRI Teheran, belum semuanya mengikuti proses evakuasi tahap pertama. Pemerintah kini tengah mengidentifikasi dan memprioritaskan WNI yang akan dievakuasi pada tahap berikutnya. Prioritas ini kemungkinan didasarkan pada tingkat kerentanan dan urgensi situasi masing-masing WNI.
“Pak Judha dalam beberapa waktu yang lalu juga sempat menyampaikan ada kurang lebih 380-an warga kita yang tercatat KBRI di Teheran yang berada di Iran. Sebagian sudah terdaftar dan 97 sudah kita keluarkan dari mereka,” tambahnya. Angka ini menunjukkan bahwa masih ada sejumlah besar WNI yang membutuhkan bantuan untuk kembali ke tanah air.
Meskipun situasi di kawasan tersebut masih sangat dinamis, termasuk adanya gangguan pada penerbangan internasional, pemerintah terus berupaya untuk memastikan keselamatan dan kepulangan para WNI. “Situasi yang terjadi di sana masih sangat fluid, masih sangat dinamis. Namun demikian, kita, pemerintah, Kementerian Luar Negeri dengan kerja sama beberapa kementerian lain, sudah menyiapkan tim antar-kementerian yang dalam 24 jam terus memantau perkembangan situasi keamanan,” tegas Andy.
Sebagai informasi tambahan, dari 97 WNI yang telah dievakuasi dari Iran, 11 di antaranya telah tiba dengan selamat di Indonesia. Sementara itu, 18 orang berada di Doha, Qatar, dan 68 orang lainnya masih berada di Baku, Azerbaijan, menunggu jadwal penerbangan selanjutnya. Pemerintah berjanji untuk terus mengupayakan kepulangan seluruh WNI dengan aman dan secepat mungkin.