Ketegangan antara Iran dan Israel memuncak pada Rabu, 18 Juni, ketika kedua negara saling melancarkan serangan yang signifikan. Situasi memanas ini dilaporkan oleh AFP, menyusul klaim Iran yang berhasil meluncurkan rudal hipersonik terbarunya, Fattah, menembus pertahanan musuh.
Televisi pemerintah Iran secara tegas menyatakan bahwa Rudal Hipersonik Fattah mereka telah “berhasil menembus pertahanan Israel.” Klaim ini menandai eskalasi baru dalam konflik yang berkepanjangan antara kedua kekuatan di Timur Tengah.
Hampir bersamaan dengan serangan Iran, Israel juga dilaporkan tengah melancarkan misi serangan udara di wilayah udara Iran. Serangan Israel ini terfokus di Iran bagian barat, dengan target utama situs rudal strategis serta gudang-gudang penyimpanan persenjataan yang penting.
Dalam keterangan resminya, militer Israel mengonfirmasi operasi tersebut. Mereka menyatakan, “Pesawat-pesawat terbang di atas situs rudal Iran. Mereka menyerang upaya untuk mengaktifkan kembali situs-situs yang telah dihancurkan sebelumnya,” menunjukkan upaya Israel untuk melumpuhkan kapabilitas rudal Iran.
Tak hanya itu, situasi semakin genting dengan laporan dari media pemerintah Iran yang menyebutkan serangkaian ledakan terjadi di dekat Markas Kepolisian Nasional Iran di Tehran. Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan bahwa “Sejumlah gedung di Markas Kepolisian Nasional Iran diserang, dan sejumlah orang terluka,” menambah daftar insiden dalam eskalasi konflik ini.