Home / Sports / Ngarep Jadi Tim Pengganti jika Iran Disanksi FIFA, Media China: Kira-kira Kita Malu Gak Ya?

Ngarep Jadi Tim Pengganti jika Iran Disanksi FIFA, Media China: Kira-kira Kita Malu Gak Ya?

News Publik China berharap tim nasionalnya masih memiliki kesempatan untuk tampil kembali di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Seperti diketahui, putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia telah berakhir dua minggu lalu.

Meskipun Timnas China berhasil mengalahkan Bahrain di pertandingan terakhir, mereka masih berada di peringkat kelima Grup C.

Dengan demikian, langkah Timnas China dipastikan terhenti alias gagal lolos ke putaran empat kualifikasi.

Pasca kegagalan tersebut, Timnas China saat ini telah mengarahkan pandangannya pada perombakan tim besar-besaran, mulai dari pelatih hingga pemain.

Mereka akan berusaha dan bekerja keras dari awal lagi untuk menatap ajang Piala Dunia berikutnya (edisi 2030).

Namun, baru-baru ini, penggemar Timnas China dibuat ‘girang’ menyusul kabar yang beredar soal panasnya situasi di Timur Tengah.

Menyusul konflik yang terjadi antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) berpotensi akan memberikan sanksi kepada Timnas Iran.

Beberapa laporan menyebut bahwa Iran terancam dilarang tampil di Piala Dunia 2026, seperti kasus serupa yang pernah dialami Rusia tiga tahun lalu.

Saat itu, Timnas Rusia dilarang oleh FIFA dan UEFA, bahkan klub-klub domestik pun dicabut kualifikasi Eropanya.

Reaksi Media Vietnam soal Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia usai Suasana di Timur Tengah Memanas

Akhir-akhir ini, hubungan antara Amerika Serikat dan Iran semakin memburuk.

Sebagai ‘bos’ dunia, Amerika Serikat bahkan tidak ragu untuk mengambil tindakan secara pribadi, dan hubungan kedua negara menjadi sangat rapuh.

Warga negara Iran dilaporkan sudah tidak dapat alias dilarang memasuki kawasan Amerika Serikat akibat konflik tersebut.

Meskipun larangan tersebut berisi pengecualian yang dapat berlaku bagi pemain, staf, dan anggota keluarga mereka yang berpartisipasi dalam Piala Dunia 2026, tidak ada aturan FIFA yang melarang Iran memainkan pertandingan grupnya di Amerika Serikat.

“Namun semua orang tahu bahwa orang Amerika yang selalu mendominasi tidak akan begitu patuh pada aturan,” reaksi media China (163.com) soal konflik antara Iran dan Amerika.

“Satu keputusan dapat membuat tim sepak bola putra Iran kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi.”

“Lagi pula, Amerika Serikat adalah salah satu negara tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Meksiko dan Kanada, punya keistimewaan.”

Menurut aturan, meskipun Kanada dan Meksiko juga akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, Timnas Iran hanya dapat menghindari bermain di Amerika Serikat jika ditempatkan di Grup A.

Jika Iran melangkah lebih jauh (memasuki babak sistem gugur), maka mereka akan memainkan pertandingan berikutnya di Amerika Serikat.

Pada saat itu, akan menjadi pertanyaan besar apakah Iran dapat bersaing di Amerika Serikat sesuai jadwal atau tidak.

“Terlebih lagi, meskipun kompetisi tersebut tidak diadakan di Amerika Serikat, Amerika Serikat dapat memengaruhi keputusan Meksiko dan Kanada dengan kekuatannya, atau bahkan ‘memaksa’ FIFA melarang Timnas Iran,” lanjut bunyi laporan 163.com.

Qatar Tidak Aman Jadi Tuan Rumah Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, AFC-FIFA Segera Cari Pengganti

Jika tempat Piala Dunia yang ditinggalkan Iran kosong, hal itu dianggap sebagai kartu kebangkitan bagi tim-tim yang sudah tersingkir.

Jika Iran benar-benar disanksi oleh FIFA, publik China pun percaya diri bahwa tim nasionalnya berhak menjadi tim pengganti.

“Di antara tim-tim yang tersingkir, Timnas China mempunyai keunggulan besar, yakni menjadi salah satu tim dengan peringkat tertinggi di putaran tiga kualifikasi,” tulis 163.com dalam laporannya.

“Pada tahap kualifikasi putaran keempat, FIFA dan AFC mengatur hak tuan rumah untuk dua negara, yaitu Arab Saudi dan Qatar.”

“Alasan yang diberikan oleh AFC adalah karena kedua negara tersebut memiliki peringkat lebih tinggi!”

“Oleh karena itu, jika Iran ditarik dari kompetisi, itu akan menjadi alasan yang sangat sah bagi tim nasional China untuk menjadi tim pengganti.”

“Tentu saja, Timnas China bukan satu-satunya tim yang bisa diuntungkan.”

“Tim Palestina, yang memiliki perolehan poin lebih tinggi, juga menjadi kandidat pengganti.”

“Tapi, malukah kalau kita benar-benar mendapatkan ‘tiket’ dengan cara seperti ini?”

Tag: