News – – Olahraga pilates seringkali menampilkan serangkaian gerakan yang tampak sederhana dan mudah ditiru.
Namun, di balik kesan ringannya, latihan pilates ternyata menyimpan tantangan tersendiri, terutama bagi para pemula atau mereka yang kurang terbiasa dengan aktivitas fisik reguler.
Seorang praktisi pilates bernama Biya (24) membagikan pengalamannya saat pertama kali mengikuti kelas. Ia mengaku sempat mengalami kesulitan yang cukup berarti.
Baca juga: Asal Usul Pilates, dari Ranjang Rumah Sakit hingga Jadi Latihan Populer
Mengungkap Kesulitan Awal: Lemas dan Gemetar
“Struggle terberatku di awal itu enggak sadar ternyata core-ku lemah banget. Plank 10 detik saja gemetar,” ungkap Biya kepada Kompas.com pada Minggu (8/6/2025).
Biya, yang telah menekuni pilates selama kurang lebih empat bulan, menjelaskan bahwa olahraga ini terasa sangat sulit meski gerakannya terlihat simpel. Hal ini karena pilates “memaksa” otot-otot yang selama ini “tidur” untuk “bangun” dan bekerja secara intens.
Akibatnya, otot yang lemah merespons dengan rasa lemas dan gemetar. Tak hanya itu, Biya juga sempat melupakan salah satu elemen terpenting: pernapasan.
Tantangan Mengatur Napas dalam Gerakan Sulit
Biya menuturkan, ia kerap kesulitan mengatur napas saat melakukan gerakan yang lebih menantang. “Pas gerakan sulit, aku malah tahan napas padahal napas itu bagian penting di pilates. Pilates juga fokus ke koordinasi dan mengontrol pergerakan. Itu nguras mental dan konsentrasi,” jelasnya.
Pengalaman serupa juga dialami oleh Virdha (27). Perempuan yang sudah melakukan pilates selama sekitar delapan bulan ini mengaku kesulitan mengatur napas saat pertama kali mencoba latihan ini.
“Awalnya cukup menantang, terutama untuk kontrol pernapasan sambil ngelakuin gerakan yang kelihatannya simpel. Nguras tenaga juga,” ujar Virdha pada Senin (9/6/2025).
Mengenali Postur dan Otot yang Salah
Kesulitan lain yang dihadapi Biya adalah keharusan untuk mengatur ulang postur tubuh dalam setiap aktivitas. Ia menyadari bahwa postur dan otot yang selama ini ia gunakan ternyata salah, menyebabkan tubuhnya mudah lelah.
Baca juga: Aneka Jenis Pilates dan Manfaatnya, Mana yang Cocok?
“Ternyata selama ini aku sering membungkuk dan mengandalkan otot yang salah pas angkat barang atau duduk,” ucapnya.
Terbiasa Setelah Beberapa Sesi: Progres yang Menyenangkan
Meskipun menghadapi kesulitan di awal, baik Biya maupun Virdha mulai merasakan kemajuan dan terbiasa setelah menjalani beberapa sesi pilates. Bagi Biya, kemajuan mulai terasa setelah mengikuti 6 hingga 8 sesi latihan.
Meski masih ada tantangan, tubuhnya beradaptasi dan mulai merasa lebih nyaman dengan gerakan-gerakan pilates. “Tubuh juga mulai paham cue dari instrukturnya, dan lebih engaged. Pengalamannya sekarang semakin menyenangkan karena aku bisa ngerasain progres setiap minggu walaupun sedikit,” tutur Biya dengan antusias.
Sementara itu, Virdha merasakan koordinasi antara napas dan gerakan menjadi lebih mudah setelah dua bulan rutin berlatih pilates. “Setelah dua bulan, tubuh mulai terbiasa. Aku juga mulai merasa ada progress, baik dari segi kekuatan maupun fleksibilitasnya,” pungkas Virdha.
Baca juga: Alasan Ikut Pilates, dari Jaga Kebugaran hingga Atasi Tubuh Lelah