Serangan Israel terhadap Iran Tingkatkan Ketegangan Global
Militer Israel mengklaim telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025. Serangan ini menargetkan fasilitas nuklir utama dan mengakibatkan tewasnya seorang komandan senior serta ilmuwan nuklir Iran. Aksi militer mendadak ini langsung meningkatkan tensi geopolitik yang sudah memanas di kawasan Timur Tengah, terutama di tengah berlangsungnya perundingan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran.
Reaksi keras pun berdatangan. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan Israel akan menghadapi “hukuman berat” atas “kejahatan” tersebut. Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan operasi militer akan terus dilakukan selama dianggap perlu.
Reaksi Internasional: Kecaman dan Seruan untuk Penghentian Eskalasi
Berbagai negara mengecam serangan tersebut. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, melalui juru bicaranya Farhan Haq, menyerukan “penahanan diri maksimum” untuk mencegah konflik yang lebih besar dan mengutuk setiap eskalasi militer di Timur Tengah. Guterres juga menyatakan keprihatinan atas serangan tersebut, mengingat perundingan nuklir AS-Iran yang sedang berlangsung.
Cina, melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian, menyatakan keprihatinan atas potensi konsekuensi serius dan menyerukan semua pihak untuk menghindari langkah-langkah yang dapat memperburuk krisis. Beijing menyatakan kesiapannya untuk memainkan peran konstruktif dalam meredakan situasi.
Turki mengecam keras serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan provokasi sembrono, menyatakan bahwa tindakan Israel menunjukkan ketidakmauan untuk menyelesaikan masalah melalui jalur diplomasi. Ankara mendesak penghentian segera aksi agresif Israel untuk mencegah konflik yang lebih besar dan mengutuk serangan tersebut dengan sekeras-kerasnya.
Oman, yang aktif memediasi pembicaraan nuklir AS-Iran, mengecam serangan tersebut sebagai “eskalasi berbahaya dan sembrono” yang melanggar hukum internasional. Oman menegaskan bahwa perilaku agresif tersebut tidak dapat diterima dan merusak stabilitas regional, serta menuding Israel bertanggung jawab atas eskalasi dan konsekuensinya.
Amerika Serikat, melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio, menyatakan bahwa Israel telah mengambil “tindakan sepihak” terhadap Iran, namun menekankan bahwa AS tidak terlibat dalam serangan tersebut. Rubio menyatakan bahwa prioritas utama AS adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut dan menegaskan bahwa Iran tidak boleh menargetkan kepentingan atau personel AS.
Prancis, melalui Menteri Luar Negeri Jean-Noel Barrot, mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, sambil menegaskan kembali apa yang disebutnya sebagai “hak Israel untuk membela diri”. Meskipun demikian, Prancis juga tetap prihatin atas ambisi nuklir Iran dan menyerukan penahanan diri untuk menghindari ancaman stabilitas regional.
Arab Saudi mengecam keras serangan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan Iran dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Arab Saudi juga menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak dan menghentikan agresi Israel.
Qatar menyatakan keprihatinan atas eskalasi berbahaya dan meminta masyarakat internasional untuk menghentikan pelanggaran Israel. Qatar mengecam keras serangan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan dan keamanan Iran, serta pelanggaran hukum internasional.
Uni Emirat Arab mengutuk serangan tersebut dan menyerukan pengekangan diri, menekankan perlunya upaya diplomatik di atas tanggapan militer.
Inggris, melalui Perdana Menteri Keir Starmer, menyatakan keprihatinan atas serangan tersebut dan menyerukan semua pihak untuk mengurangi ketegangan dan kembali ke jalur diplomasi.
Australia juga menyatakan kekhawatiran atas eskalasi dan menyerukan penahanan diri, menekankan perlunya dialog dan diplomasi. Selandia Baru menyebut serangan tersebut sebagai perkembangan yang tidak diinginkan dengan risiko salah perhitungan yang tinggi. Jepang mengutuk keras serangan tersebut, yang dinilai memperburuk situasi dan menyesalkan penggunaan kekuatan militer di tengah negosiasi AS-Iran.
Pilihan Editor: Kedubes Iran Sebut Serangan Israel Langgar Kedaulatan