Home / Technology / Update OS HP: Untung atau Buntung? Kata Pakar IT!

Update OS HP: Untung atau Buntung? Kata Pakar IT!

News – – Belakangan ini, jagat media sosial dihebohkan dengan perbincangan mengenai lonjakan pembaruan sistem operasi iPhone yang tidak lazim, yakni dari iOS 18 langsung melompat drastis ke iOS 26. Fenomena ini memicu berbagai reaksi dari warganet, mulai dari tangkapan layar tampilan antarmuka baru, ulasan fitur-fitur canggih yang diklaim ada, hingga berbagai komentar lucu yang memeriahkan diskusi daring.

Sebenarnya, antusiasme semacam ini bukanlah hal baru. Setiap kali Apple merilis sistem operasi terbaru, media sosial selalu menjadi panggung utama bagi reaksi para pengguna. Gelombang komentar yang muncul mencerminkan betapa besar perhatian publik terhadap perkembangan teknologi, khususnya di kalangan pengguna setia produk Apple.

Namun, di tengah hiruk-pikuk tersebut, sebagian pengguna mungkin belum sepenuhnya memahami esensi perubahan yang dibawa oleh pembaruan dan bagaimana dampaknya terhadap kinerja perangkat mereka. Oleh karena itu, penting bagi pengguna smartphone untuk tidak sekadar mengikuti tren pembaruan, tetapi juga mendalami potensi manfaat dan risikonya. Lalu, apa saja dampak positif dan negatif yang perlu diketahui dari update sistem operasi pada ponsel?

Baca juga: Daftar iPhone yang Tidak Bisa Update ke iOS 26

Apa saja manfaat update OS?

Menurut Dosen Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rosihan Ari Yuana, S.Si., M.Kom., pembaruan sistem operasi memang menawarkan serangkaian keuntungan signifikan. “Update OS itu banyak manfaatnya,” kata Rosihan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/6/2025).

Manfaat utama yang paling terasa adalah peningkatan keamanan ponsel. Sistem operasi yang diperbarui berfungsi ibarat “tambalan” yang secara efektif menutup celah-celah keamanan yang ada di versi sebelumnya. Rosihan menjelaskan, “Update OS itu ibarat tambalan. Jadi, HP kita jadi lebih tahan terhadap virus, malware, atau serangan jahat lain yang makin canggih dari hari ke hari.” Ia juga menambahkan bahwa pembaruan biasanya memperkuat sistem enkripsi, sehingga data pribadi pengguna, seperti kata sandi dan dokumen penting, dapat lebih terlindungi dari ancaman siber.

Selain keamanan, pembaruan OS juga membawa dampak positif pada performa smartphone. Menurut Rosihan, optimasi sering kali dilakukan pada pengaturan RAM, efisiensi baterai, dan kinerja prosesor secara keseluruhan. “HP bisa berjalan lebih lancar, nggak cepat panas, dan bug-bug yang sebelumnya mengganggu biasanya sudah diperbaiki,” ujarnya, menunjukkan perangkat yang lebih responsif dan stabil.

Tak hanya itu, sistem operasi terbaru kerap hadir dengan fitur-fitur inovatif yang lebih relevan dengan kebutuhan pengguna masa kini. Rosihan menambahkan, “Ada fitur penghemat baterai yang lebih pintar, tampilan antarmuka yang lebih segar, sampai kamera yang makin canggih.” Fitur-fitur ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga memastikan perangkat tetap relevan dengan perkembangan teknologi.

Rosihan juga mengingatkan bahwa beberapa aplikasi modern kini mensyaratkan versi OS yang lebih baru agar dapat berfungsi maksimal. “Jadi, update OS bisa bikin aplikasi kita bekerja lebih optimal,” tegasnya, menegaskan pentingnya pembaruan untuk menjaga kompatibilitas aplikasi favorit.

Baca juga: Pengguna iOS 18.4 Kini Tidak Bisa Downgrade OS Lagi

Tapi, apakah ada risikonya?

Meskipun beragam manfaat ditawarkan, Rosihan mengingatkan bahwa pembaruan OS tidak selalu berjalan mulus dan dapat menimbulkan beberapa risiko. Salah satu dampak negatif yang sering terjadi adalah masalah kompatibilitas aplikasi. “Kadang aplikasi yang biasa kita pakai malah error atau nggak bisa dibuka, apalagi kalau pengembangnya belum menyesuaikan aplikasinya dengan OS baru,” jelasnya, menyebabkan gangguan pada rutinitas digital pengguna.

Selain itu, update OS bisa menjadi beban berat bagi perangkat lama. Rosihan memperingatkan, “Kalau HP-nya sudah agak tua, pembaruan justru bisa bikin performanya ngos-ngosan. Baterai jadi boros, HP cepat panas, animasi patah-patah.” Hal ini terjadi karena OS baru dirancang untuk hardware yang lebih modern, sehingga perangkat yang lebih tua kesulitan mengimbanginya.

Tidak jarang pula sistem operasi yang baru dirilis membawa bug baru yang belum terdeteksi di versi sebelumnya. Rosihan mengakui bahwa hal ini wajar karena sistem baru membutuhkan waktu untuk disempurnakan melalui pembaruan lanjutan.

Perubahan tampilan antarmuka (UI) setelah pembaruan juga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian pengguna, karena memerlukan adaptasi ulang terhadap tata letak dan navigasi baru. Ditambah lagi, proses pembaruan sistem operasi umumnya membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup besar, yang bisa menjadi masalah signifikan jika kapasitas memori internal ponsel sudah terbatas. “Jadi yang storage-nya pas-pasan, kadang keteteran juga,” imbuhnya.

Dengan mempertimbangkan semua ini, dapat disimpulkan bahwa pembaruan sistem operasi memang menawarkan berbagai manfaat esensial, mulai dari peningkatan keamanan hingga penambahan fitur baru yang canggih. Namun, di sisi lain, ada juga risiko yang perlu diperhatikan dengan seksama, terutama jika perangkat yang digunakan sudah berumur atau memiliki spesifikasi terbatas.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan update, sangat disarankan untuk memeriksa terlebih dahulu kondisi perangkat Anda dan kesiapan aplikasi-aplikasi yang terinstal. Jangan hanya ikut-ikutan tren, tetapi pahami dengan baik setiap konsekuensi yang mungkin timbul demi pengalaman menggunakan ponsel yang optimal dan tanpa kendala.

Baca juga: Menyusul iOS 18, Android 15 Dikabarkan akan Rilis Bulan Depan

Tag: