jpnn.com, JAKARTA – Sinemaku Pictures berkolaborasi dengan Yayasan ALS Indonesia meluncurkan sebuah karya dokumenter berjudul Untuk Setiap Pagi Yang Masih Datang. Rilisnya film dokumenter ini bertepatan dengan Hari ALS Sedunia pada 21 Juni 2025, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai penyakit saraf progresif ini. Kisah inspiratif dari para pejuang ALS dan pendamping mereka yang diangkat dalam dokumenter ini juga menjadi fondasi cerita untuk film drama keluarga berjudul Hanya Namamu Dalam Doaku, yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 21 Agustus 2025.
ALS, atau Sklerosis Lateral Amiotrofik, adalah penyakit neurodegeneratif serius yang secara progresif menyerang sel-sel saraf motorik, yaitu neuron yang mengendalikan gerakan otot. Kondisi ini sering kali menyebabkan kelemahan otot yang parah, serta kesulitan dalam berbicara, menelan, bahkan bernapas. Melalui film dokumenter Untuk Setiap Pagi Yang Masih Datang, Sinemaku Pictures bersama Yayasan ALS Indonesia berupaya keras memberikan edukasi mendalam tentang ALS, sebuah penyakit yang masih belum banyak dipahami masyarakat luas di Indonesia.
Dokumenter berdurasi 8 menit ini kini telah tersedia untuk disaksikan di kanal YouTube Sinemaku Pictures, memberikan akses mudah bagi publik untuk memahami lebih jauh tentang ALS. Sebagai tambahan, versi dokumenter panjang dengan durasi 70 menit direncanakan akan dirilis pada Agustus 2025 mendatang. Disutradarai oleh Inarah Syarafina, proses produksi dokumenter ini memakan waktu hampir 1,5 tahun, sebuah bukti dedikasi untuk menyajikan kisah yang akurat dan menyentuh. Karya ini juga menjadi bentuk dukungan nyata bagi para pejuang ALS, para pendamping (caregiver), serta para dokter yang tak kenal lelah merawat pasien ALS.
Penonton diajak untuk menyelami lebih dalam tentang esensi ALS, bagaimana para pasien berjuang menghadapi hari-hari mereka dengan penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya. Dokumenter Untuk Setiap Pagi Yang Masih Datang secara khusus menyoroti peran vital para pendamping yang dengan sepenuh hati merawat dan senantiasa hadir bagi pasien ALS. Tak hanya itu, dokumenter ini juga menghadirkan wawancara dengan dokter saraf yang ahli dalam penanganan ALS, memberikan pemahaman ilmiah yang komprehensif mengenai kondisi tersebut. “Film dokumenter ini didedikasikan untuk para pejuang ALS dan pendamping di seluruh Indonesia. Meski secara akibatnya fatal, namun penyakit ini kurang dikenal oleh banyak orang, sehingga harapannya bisa menjadi awareness untuk kita semua, dari lensa yang lebih dekat,” ungkap Inarah Syarafina, sutradara film dokumenter ini.
Salah satu momen menarik dalam dokumenter ini adalah kehadiran pemeran film Hanya Namamu Dalam Doaku, Vino G Bastian, yang turut berinteraksi langsung dengan pasien dan keluarga ALS. Keterlibatan Vino ini merupakan bagian dari riset mendalam untuk perannya dalam film drama tersebut. Dokumenter ini secara empatik mengingatkan bahwa diagnosa awal ALS bisa memakan waktu antara 6 bulan hingga 1 tahun. Meskipun menyerang sel-sel saraf dan mengganggu fungsi fisik, penting untuk diketahui bahwa ALS tidak memengaruhi kesadaran pasien, sehingga mereka tetap mampu berpikir jernih.
“Selama mengikuti perjalanan para pejuang ALS dan pendamping di dokumenter ini, saya benar-benar menaruh hormat setinggi-tingginya untuk mereka. Butuh kekuatan, dedikasi, dan keikhlasan untuk menjalaninya,” ujar Vino G Bastian. Ia melanjutkan, “Saya juga merasa beruntung bisa terlibat di proyek dokumenter ini, untuk bisa berkenalan dan mengenal lebih dekat tentang ALS dan mereka yang sampai saat ini masih berjuang setiap harinya. Semoga ini juga bisa membuka mata kita untuk bisa lebih aware dan peduli.” Vino G Bastian berharap, dengan adanya film dokumenter ini, semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap penyakit ALS di Indonesia, dan para ahli medis dapat segera menemukan obat untuk para penyintas ALS di seluruh dunia.
Dalam film drama Hanya Namamu Dalam Doaku, yang disutradarai oleh Reka Wijaya dan diproduksi oleh Sinemaku Pictures, Vino G Bastian akan memerankan karakter bernama Arga. Ia akan beradu akting dengan sejumlah bintang ternama seperti Nirina Zubir, Naysila Mirdad, dan Anantya Kirana. Dengan demikian, film dokumenter ALS Untuk Setiap Pagi Yang Masih Datang, yang tayang perdana pada 21 Juni 2025 di YouTube Sinemaku Pictures, tidak hanya menjadi sumber edukasi, tetapi juga jembatan emosional menuju kisah drama keluarga yang mengharukan di layar lebar. (ded/jpnn)
